Semua manusia mendambakan kebahagiaan, kaya, miskin, pejabat, rakyat, konglomerat, bahkan penjahat pun ingin kehidupannya di alam dunia ini bahagia. Orang beriman atau pun orang yang tidak beriman. Orang maksiat atau pun orang taat. Semuanya mendambakan kebahagiaan.

Namun definisi “bahagia” pada masing-masing orang bisa berbeda-beda. Tergantung latar belakang pendidikan atau lingkungan dimana dia tinggal.

Tetapi untuk orang-orang yang beriman, baginda Rasulullah SAW pernah bersabda dalam mahfum hadits yang berbunyi.

“Barang siapa mendapati empat hal ini ada dalam dirinya, maka dia akan mendapatkan semua kebaikan di dunia. Sahabat bertanya, “Apakah itu ya Rasulullah?”, rasul menjawab, “Anggota badan yang senantiasa mentaati Allah SWT, lidah yang senantiasa berdzikir kepada NYA, hati yang selalu sibuk dengan bersyukur (atas nikmat-nikmat Allah), dan Istri yang menjaga kehormatan suaminya.” (al hadits)

1. Anggota badan senantiasa mentaati Allah SWT

Mentaati Allah adalah perkara yang susah, kecuali bagi orang-orang yang hatinya ada ta’aluk (takhluk) menyerah kepada semua keputusan Allah. Karena mentaati Allah disini adalah dalam implementasi ucapan yang di ikrarkan hari-hari, “Inna sholati, wanusuki wa mahyaaya wa mamaati li llahi robbil ‘alamiin.”

Mentaati Allah meliputi seluruh panca indera kita. Semuanya harus tunduk dan patuh kepada perintah Allah, dan haram melanggar larangan-larangannya. Mulai dari mata, jangan sampai mata kita digunakan untuk perkara-perkara yang dilarang (bermaksiat). Hidung kita, bagaimana terjaga dari segala macam yang dilarang oleh Allah. Mulut kita, bagaimana hanya berbicara hal-hal yang bermanfaat saja, kalau tidak bisa, kita diperintahkan untuk diam. Telinga kita, bagaimana hanya mendengar hal-hal yang baik-baik. Mulut dan telinga tidak boleh bekerjasama dalam pergunjingan dan seterusnya. Mata dan hati kita tidak boleh bekerjasa dalam mendzalimi sesama. Apalagi yang dibawah perut kita, harus dijaga jangan sampai melakukan dosa besar. Kaki kita, hanya dilangkahkan ke tempat-tempat yang disukai Allah. Tangan kita, juga kita gunakan untuk mentaati perintah Allah.

Makna dari bagian pertama ini, bila dijabarkan bisa menjadi sangat luas dan menjadi satu buku tersendiri.

2. Lidah yang sibuk dengan berdzikir

Satu bagian tubuh manusia yang beratnya tidak lebih dari 200 gram tetapi bisa menimbulkan efek atau akibat yang luar biasa. Apa itu? Ia adalah Lidah. Banyak pepatah-pepatah bijak yang berhubungan dengan Lidah ini. Salah satunya adalah “Dasar Lidah tidak bertulang”. Karena lidah itu tidak bertulang, maka kejahatan lidah ini juga sangat banyak, diantaranya adalah : mengumpat, mencela, mencaci, menghina, memfitnah dan seterusnya.

Dengan adanya lidah yang sibuk dengan berdzikir (dzikir jihri : wirid dengan mengeraskan suara/lirih), niscaya lidah akan terhindar dari perbuatan-perbuatan tercela tersebut. Sehingga akan terasa kelezatan beribadah kepada Allah. Beribadah akan terasa kemanisannya.

3. Hati yang sibuk bersyukur

Hati adalah salah satu ciptaan Allah yang ada di dalam tubuh manusia yang merupakan pusat pengaturan dari segala aktivitas fisik. Hati ini yang mengendalikan, kemana tubuh harus bergerak, kemana tangan harus mengayun, kemana kaki harus melangkah. Bila hati ini selalu sibuk dengan bersyukur, maka anggota-anggota badan yang lain akan mudah untuk taat kepada Allah.

4. Istri yang menjaga kehormatan suaminya

Apakah yang dimaksud dengan kehormatan suami itu? Seorang istri dalam Islam (istri solehah), sangat dimuliakan kedudukannya di sisi Allah. Dia adalah perhiasan yang terbaik bagi seorang laki-laki. Seluruh tubuh dan perbuatan seorang istri menjadi tanggungjawab suaminya. Baik dan buruknya suami, tergantung kepada baik dan buruknya seorang istri. Seorang istri yang soleha akan berdampak kepada seorang laki-laki, tentu berdampak positif.

Istri yang solehah, selalu menutup aib suaminya dihadapan orang lain. Kemampuan seorang suami untuk berkreasi juga di pengaruhi oleh seorang istri. Berapa banyak laki-laki sukses di dunia ini, dibalik itu pasti ada istri-istri yang hebat. Lihat saja Nabi Ibrahim AS, Musa AS dan Baginda Rasulullah SAW. Dibalik Ibrahim AS ada Siti Hajar RA, dibalik Musa AS ada anak-anak Nabi Syuaib ( dua orang kakak beradik), dibalik Nabi Muhammad SAW ada Siti Khadijah RA.

Kesimpulan

Empat hal tersebut adalah sesuatu yang harus di usahakan untuk mencapainya. Itulah yang harus kita usahakan mati-matian dalam hidup kita di dunia, bukan mengejar kemewahan dunia yang hanya sesaat. Karena dengan empat hal ini pun, insya Allah kita akan mudah memasuki surga NYA. Bukan hanya surga di akhirat kelak, bahkan di dunia ini kita sudah merasakannya.

Amin YRA.